Skip to main content
SearchLoginLogin or Signup

Estimasi Imbuhan Airtanah dan Groundwater Storage berdasarkan Perhitungan Metode Baseflow Recession Pada Cekungan Airtanah Bandung-Soreang, Jawa Barat

Estimation of groundwater recharge and ground water storage based Baseflow Recession Method in the Bandung-Soreang Groundwater Basin, West Java. Image from WikiCommons https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Self-Efficacy_-_Teaching_Presence_.png CCBYSA.

Published onJul 01, 2022
Estimasi Imbuhan Airtanah dan Groundwater Storage berdasarkan Perhitungan Metode Baseflow Recession Pada Cekungan Airtanah Bandung-Soreang, Jawa Barat
·

Penulis (authors)

Muhammad Iqbal Rozaki

Achmad Darul

Affiliasi (Affiliation)

Program Studi Teknik Geologi, Institut Teknologi Sumatera

Faculty of Earth Science and Technology, Institut Teknologi Bandung

E-mail: [email protected]

Abstrak (Indonesian)

Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari makhluk hidup. Hingga saat ini kebutuhan akan air terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi manusia yang begitu cepat. Namun kebutuhan air tidak sebanding dengan suplai air. Akibatnya terjadi kekeringan dan kekurangan sumber daya air.

Penelitian ini berada di wilayah Cekungan Airtanah (CAT) Bandung-Soreang yang meliputi lima wilayah administrasi: Kab. Bandung, sebagian Kab. Bandung Barat, sebagian Kab. Sumedang, Kota Cimahi dan Kota Bandung. Daerah aliran sungai yang terbesar adalah DAS Citarum Hulu, sehingga DAS ini berperan penting dalam neraca air.

Metode Baseflow Recession dipakai untuk menghitung potensi air tanah dan besarnya imbuhan pada CAT Bandung-Soreang. Data yang digunakan adalah data time series debit harian Sungai Citarum dari tahun 2010-2017. Berdasarkan perhitungan tersebut, potensi air tanah pada DAS Citarum Hulu berkisar sebesar 265.648.903,66 m3 dan rata-rata imbuhan tahunan sebesar 146.57 mm/tahun.

Kata kunci: Cekungan Air Tanah; DAS, imbuhan, Baseflow Recession

Abstract (English)

Water is a necessity in life. The need for water increases with the rapid growth of human population. However, the demand is not proportional with the supply. As a result, there is a drought and a shortage of water resources.

This research is located in the Bandung-Soreang Groundwater Basin (CAT) area which includes five administrative areas: Kab. Bandung, part of Kab. West Bandung, part of Kab. Sumedang, Cimahi City and Bandung City. The largest watershed is the Upper Citarum Watershed, so this watershed plays an important role in the water balance.

The Baseflow Recession method is used to calculate the groundwater potential and the amount of recharge in the Bandung-Soreang CAT. The data used is time series data for the daily discharge of the Citarum River from 2010-2017. Based on these calculations, the groundwater potential in the Upper Citarum watershed is around 265,648,903.66 m3 and the average annual recharge is 146.57 mm/year.

Keywords: Groundwater Basin, Watershed, recharge, Baseflow Recession

Slides

https://docs.google.com/presentation/d/1z_fJfm0IkJlM0z1eq1ySrJOMD2TZmRyz/edit?usp=sharing&ouid=108127881566580550864&rtpof=true&sd=true

Comments
0
comment
No comments here
Why not start the discussion?